BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Minggu, 06 Desember 2009

chat live

saya harap jangan mengunakan kata2 kotor saat anda sedang ber chat.....

Create a Meebo Chat Room


Read More......

Senin, 26 Oktober 2009

sejarah & personel "Seventeen"

Seventeen adalah band asal Yogyakarta yang terbentuk dari lima anak muda, Ivan (vokal), Bani (bass), Andi (drum), Yudhi (gitar) dan Herman (gitar) yang senang bermain musik sejak masih duduk di bangku SMU.


Kebetulan karena senang nongkrong bareng, mereka sepakat mendirikan grup bernama Seventeen, yang kebetulan sama dengan sebuah nama majalah remaja. Nama ini mereka pilih secara tidak sengaja dengan pertimbangan praktis karena band ini dibentuk tanggal 17 Januari 1999, pada pukul 17.00 WIB, saat usia mereka masih 17 tahun. Seventeen sengaja menonjolkan ciri khas mereka pada permainan gitar yang lebih dominan dibandingkan instrumen lainnya. Seventeen mencoba mengeksplorasi sound gitar dan vokal yang penuh penjiwaan. Mereka menyebut aliran musik mereka sebagai pop bandel.

Dalam perjalanannya, Seventeen sempat berganti personil dan harus berpisah dengan Doni dalam konteks profesionalisme kerja. Posisinya digantikan oleh Ifan yang memiliki karakter vokal dengan cengkok melayu tapi juga memiliki unsur rock. Hal ini membuat musik yang diusung Seventeen bermetamorfosa dengan konsep yang lebih matang. Sentuhan Piano dan string serta brass section dibeberapa lagu membawa lagu-lagu Seventeen pada new atmosphere.

Personel:

Nama : Yudi Rus Harjanto
TTL : Sleman, 3 Juni 1980
Posisi : Gitar

Nama : Herman Sikumbang
TTL : Tidore, Maluku Utara 17 Maret 1982
Posisi : Gitar

Nama : Riefian Fajarsyah (Ifan)
TTL : Yogyakarta, 16 Maret 1983
Posisi : Vokal

Nama : M. Awal Purbani
TTL : Sleman, 29 Maret 1982
Posisi : Bass


Read More......

Sabtu, 24 Oktober 2009



yang bernama lengkap Virgiawan Listanto (lahir di Jakarta, 3 September 1961; umur 47 tahun) adalah seorang penyanyi beraliran balada yang menjadi salah satu legenda hidup di Indonesia.

Masa kecil Iwan Fals dihabiskan di Bandung, kemudian ikut saudaranya di Jeddah, Arab Saudi selama 8 bulan. Bakat musiknya makin terasah ketika ia berusia 13 tahun, di mana Iwan banyak menghabiskan waktunya dengan mengamen di Bandung. Bermain gitar dilakukannya sejak masih muda bahkan ia mengamen untuk melatih kemampuannya bergitar dan mencipta lagu. Ketika di SMP, Iwan menjadi gitaris dalama paduan suara sekolah.

Selanjutnya, datang ajakan untuk mengadu nasib di Jakarta dari seorang produser. Ia lalu menjual sepeda motornya untuk biaya membuat master. Iwan rekaman album pertama bersama rekan-rekannya, Toto Gunarto, Helmi, Bambang Bule yang tergabung dalam Amburadul, namun album tersebut gagal di pasaran dan Iwan kembali menjalani profesi sebagai pengamen. Album ini sekarang menjadi buruan para kolektor serta fans fanatik Iwan Fals.

Setelah dapat juara di festival musik country, Iwan ikut festival lagu humor. Arwah Setiawan (almarhum), lagu-lagu humor milik Iwan sempat direkam bersama Pepeng, Krisna, Nana Krip dan diproduksi oleh ABC Records, tapi juga gagal dan hanya dikonsumsi oleh kalangan tertentu saja. Sampai akhirnya, perjalanan Iwan bekerja sama dengan Musica Studio. Sebelum ke Musica, Iwan sudah rekaman sekitar 4-5 album. Di Musica, barulah lagu-lagu Iwan digarap lebih serius. Album Sarjana Muda, misalnya, musiknya ditangani oleh Willy Soemantri.

Iwan tetap menjalani profesinya sebagai pengamen. Ia mengamen dengan mendatangi rumah ke rumah, kadang di Pasar Kaget atau Blok M. Album Sarjana Muda ternyata banyak diminati dan Iwan mulai mendapatkan berbagai tawaran untuk bernyanyi. Ia kemudian sempat masuk televisi setelah tahun 1987. Saat acara Manasuka Siaran Niaga disiarkan di TVRI, lagu Oemar Bakri sempat ditayangkan di TVRI. Ketika anak kedua Iwan, Cikal lahir tahun 1985, kegiatan mengamen langsung dihentikan.

Selama Orde Baru, banyak jadwal acara konser Iwan yang dilarang dan dibatalkan oleh aparat pemerintah, karena lirik-lirik lagunya dianggap dapat memancing kerusuhan. Pada awal karirnya, Iwan Fals banyak membuat lagu yang bertema kritikan pada pemerintah. Beberapa lagu itu bahkan bisa dikategorikan terlalu keras pada masanya, sehingga perusahaan rekaman yang memayungi Iwan Fals enggan atau lebih tepatnya tidak berani memasukkan lagu-lagu tersebut dalam album untuk dijual bebas. Belakangan Iwan Fals juga mengakui kalau pada saat itu dia sendiri juga tidak tertarik untuk memasukkan lagu-lagu ini ke dalam album.[rujukan?]

Rekaman lagu-lagu yang tidak dipasarkan tersebut kemudian sempat diputar di sebuah stasiun radio yang sekarang sudah tidak mengudara lagi. Iwan Fals juga pernah menyanyikan lagu-lagu tersebut dalam beberapa konser musik, yang mengakibatkan dia berulang kali harus berurusan dengan pihak keamanan dengan alasan lirik lagu yang dinyanyikan dapat mengganggu stabilitas negara.[rujukan?] Beberapa konser musiknya pada tahun 80-an juga sempat disabotase dengan cara memadamkan aliran listrik dan pernah juga dibubarkan secara paksa hanya karena Iwan Fals membawakan lirik lagu yang menyindir penguasa saat itu.

Pada bulan April tahun 1984 Iwan Fals harus berurusan dengan aparat keamanan dan sempat ditahan dan diinterogasi selama 2 minggu gara-gara menyanyikan lirik lagu Demokrasi Nasi dan Pola Sederhana juga Mbak Tini pada sebuah konser di Pekanbaru. Sejak kejadian itu, Iwan Fals dan keluarganya sering mendapatkan teror.[rujukan?] Hanya segelintir fans fanatik Iwan Fals yang masih menyimpan rekaman lagu-lagu ini, dan sekarang menjadi koleksi yang sangat berharga.

Saat bergabung dengan kelompok SWAMI dan merilis album bertajuk SWAMI pada 1989, nama Iwan semakin meroket dengan mencetak hits Bento dan Bongkar yang sangat fenomenal. Perjalanan karir Iwan Fals terus menanjak ketika dia bergabung dengan Kantata Takwa pada 1990 yang didukung penuh oleh pengusaha Setiawan Djodi. Konser-konser Kantata Takwa saat itu sampai sekarang dianggap sebagai konser musik yang terbesar dan termegah sepanjang sejarah musik Indonesia.[rujukan?]

Setelah kontrak dengan SWAMI yang menghasilkan dua album (SWAMI dan SWAMI II) berakhir, dan disela Kantata (yang menghasilkan Kantata Takwa dan Kantata Samsara), Iwan Fals masih meluncurkan album-album solo maupun bersama kelompok seperti album Dalbo yang dikerjakan bersama sebagian mantan personil SWAMI.

Sejak meluncurnya album Suara Hati pada 2002, Iwan Fals telah memiliki kelompok musisi pengiring yang tetap dan selalu menyertai dalam setiap pengerjaan album maupun konser. Menariknya, dalam seluruh alat musik yang digunakan baik oleh Iwan fals maupun bandnya pada setiap penampilan di depan publik tidak pernah terlihat merek maupun logo. Seluruh identitas tersebut selalu ditutupi atau dihilangkan. Pada panggung yang menjadi dunianya, Iwan Fals tidak pernah mengizinkan ada logo atau tulisan sponsor terpampang untuk menjaga idealismenya yang tidak mau dianggap menjadi wakil dari produk tertentu.

SEBAGAI penyanyi dan pencipta lagu, Iwan Fals punya tempat istimewa dalam peta musik Indonesia. Generasi akhir 1970-an hingga sekarang yang merasa terwakili oleh lagu-lagunya, menempatkan Iwan Fals sebagai idola. Lagu-lagu Iwan memang khas, kadang bernada keras menyengat, kadang lembut menyentuh, tak jarang pula ia bertutur dengan bercanda. Lagu-lagu Iwan semakin memiliki kekhasan karena kata-kata yang ia gunakan tidak klise.

Hal lain yang bisa kita baca, banyak memang musisi yang mampu membuat melodi yang tak kalah enaknya. Tapi soal membuat lirik, Iwan memang sulit tergantikan, atau bahkan tak ada duanya. Tak hanya pada lagu-lagu kritik sosialnya, tetapi juga pada lagu-lagu cinta. Meskipun bertema cinta, tapi di dalamnya tetap tersimpan visi dan pesan-peran kehidupan. Ini yang sangat jarang kita temukan pada lagu karya musisi lain.

Tentu yang membuat sosok Iwan begitu besar, bukan sekedar karena kemampuannya meracik lirik yang luar biasa, tapi yang tak kalah penting adalah lirik-lirik itu menjadi bagian integral dari visi dan perjalanan hidup Iwan sehari-hari. Lagunya adalah sikap hidupnya, dan itulah yang dia kerjakan. Iwan tahu benar perbedaan makna berindustri dengan berkesenian atau berkebudayaan.

Dengan segala karya dan karsa yang sudah ia hasilkan, wajar kalau Iwan Fals menjadi penyanyi dan musisi besar negeri ini. Iwan adalah legenda. Tapi sungguh pun banyak kalangan yang mengidolakannya, Iwan tetaplah bersahaja, tetap rendah hati, dan apa adanya.

ini adalah beberapa tulisan biografi Iwan Fals. Dalam perjalanan hidupnya yang tak selalu mulus dan penuh liku, kita belajar banyak sosok Iwan Fals untuk menjadi manusia yang semakin baik, manusia selalu yang belajar dari perjalanan hidup masa lalu, manusia yang berguna, manusia yang tak pernah lelah melawan ketidakadilan dan menemukan kebenaran.

foto-foto Berikut ini juga dapat dihapus dari Blogger. Ini akan menghapusnya dari semua kiriman di mana kiriman tersebut muncul. Periksa yang ingin Anda hapus.


Read More......

Vierra Band “Berawal dari Friendster”


BAND Vierra yang akhirnya menelurkan album perdananya
itu pun sukses setelah berjodoh lewat Friendster.
Perjumpaan Trian (drum), Kevin (kibord), Widi (vokal)
dan Raka (gitar) dimulai dari persahabatan sang drummer
dan kibordis. Tak lama mereka mengenal Raka lewat Friendster.
Raka yang mengenalkan Widi kepada personel lainnya lewat jaringan persahabatan tersebut.

“Awalnya memang dari Friendster. Kita semua kenalan dari Friendster
dan akhirnya sampai sekarang,” ujar Widi sang vokal Vierra.

Saat ini Band Vierra telah merilis album perdana dengan tajuk ‘First Love’. Mereka pun mengeluarkan ‘Dengarkan Curhatku’ sebagai single andalan band itu.

Keempatnya sepakat untuk memilih jalur Power Pop Disney
untuk berkarya. Setelah beberapa bulan bersama, Vierra Band
pun masuk studio dan menggarap album tersebut selama tiga bulan.

“Power Pop itu titik tengah aliran musik kita berempat.
Nuansanya benar-benar Disney banget. Tapi bukan berarti
ngikutin. Dari segi aransemen kita banyak menggabungkan
unsur keanekaragaman selera musik kita juga,” tutur Kevin sang keybord grup band asal kota Hujan Bogor ini.

Read More......

Selasa, 25 Agustus 2009

domino


Ditengah ramainya band-band baru bermunculan, DOMINO Band yang merupakan produksi JAVA MUSIKINDO Productions adalah salah satunya. Band ini akan ambil bagian dalam kancah industri musik Indonesia dengan format musiknya yang unik dan sedikit berbeda dari kebanyakan band yang ada belakangan ini. DOMINO Band yang mengambil filosofinya dari akar kata DOMINUS artinya Yang Maha Tinggi, ingin membuktikan dirinya mampu bersaing dengan band-band baru yag ada sekarang. Dengan konsep musik pop rock, DOMINO yang digawangi oleh Ifan (vokal), Ade (gitar), Izal (gitar), Lucky (bass), Jeje (drum) adalah mantan jebolan sebuah festival Dreamband yang digelar stasiun televisi TV 7 (sekarang Trans 7).

“Alasan kami memakai nama DOMINO adalah agar nama ini simpel dan gampang diingat orang. Kami terbentuk dari pecahan band-band yang ikut festival Dreamband 2004. Terus kami bertemu dan membentuk band DOMINO. Kebetulan Ifan, vokalis kami, datang belakangan, yang kami terima lewat proses audisi di Jogya. Dia memang berbakat besar di vokal. Makanya kami jadikan vokalis. Kebetulan sekali kami cocok berlima dengan visi musik yang sama. Sama-sama menggilai musik-musik Brit Pop dan sound-soundnya” kata Ade, yang menjadi jurubicara grup band ini.

Dengan memakan waktu 4 bulan, DOMINO mampu merampungkan albumnya dengan 8 lagu. Mereka sepakat memilih hit singelnya “Siapa Yang Pantas” hasil karya Ade dan Jeje. Lagu yang menceritakan tentang seorang cowok yang jadi rebutan 2 cewek.. Dan memang pantas dijadikan hit single perdana DOMINO.

Ade dan Ifan mengatakan bahwa ramuan musik DOMINO adalah musik yang easy listening. Baik melodi maupun kata-katanya. “Tapi kami sangat detil dalam mengolah sound-soundnya supaya berkarakter kuat. Maunya sih tampil agak beda dari band-band yang ada, semoga aja berhasil,” kata Ade Nurulianto alias Ade, yang mengagumi John Lennon dan Alex Kapranos.

Sedangkan dari sisi tema lirik lagunya, band ini berkomitmen untuk mengetengahkan lirik lagu yang memancarkan optimisme cinta. Bukan lirik yang perih karena patah hati dan metal alias mellow total. Dengan kekuatan musik dan liriknya, DOMINO ingin memberi sentuhan lain bagi pencinta musik pop rock di tanah air.

Adalah Adrie Subono, produser eksekutif JAVA Musikindo Productions yang “menangkap” DOMINO band sebagai produksi keduanya setelah Ussy. “Band ini punya karakter musik yang kuat. Punya skill cukup bagus dan lain dari band kebanyakan yang saya dengar. Dan yang terpenting lagi mereka mau disiplin dan kerja keras. Dan mereka mempercayai saya untuk memproduksi album perdananya,” kata Adrie mantap.

Dengan semua kekuatan yang dimiliki oleh DOMINO Band, dan kemauan yang besar untuk bisa tampil beda dari yang ada, memberi isyarat kepada kita bahwa band yang satu ini pantas diperhitungkan. Baik dari segi kualitas musiknya maupun lirik lagunya.

“Ya, semoga karya kami pada album perdana ini dapat diterima dengan baik oleh penggemar musik di Indonesia,” kata Ade yang diiyakan keempat temannya.

Selamat datang DOMINO Band di kancah industri musik tanah air.(dartomd.javamusikindo.com)

Read More......

Gita Gutawa

Soulvers, Siapa sih yang gak kenal sama dara muda

Soulvers, Siapa sih yang gak kenal sama dara muda cantik putri Erwin Gutawa yang memiliki jenis suara yang unik, Gita Gutawa. Cewek yang beberapa waktu lalu juga terpilih menjadi salah satu dari 100 wanita Indonesia hebat di salah satu Majalah Wanita di Indonesia. Sudah tidak di ragukan lagi Gita Gutawa memiliki segudang kemampuanya di usianya yang relatif masih muda.

Nah, Tahu gak nih Soulvers? Setelah melepaskan beberapa single yang jadi andalan dan sempat masuk top chart di radio-radio seluruh Indonesia, Gita kini kembali mengeluarkan album kedua bertajuk “Harmoni Cinta” dengan single pertama yang berjudul “Parasit”.

Di Album ini Gita menunjukan performanya lewat jejeran lagu yang dikemas dengan sangat matang dan composing yang seru. Lagu “Parasit” sendiri bercerita tentang cowok parasit yang selalu memanfaatkan orang lain untuk kepentingan pribadi. Lagu ciptaan Erwin Gutawa ini mengandalkan kekuatan lirik yang dibuat oleh Gita Gutawa sendiri yang didalamnya memadukan unsur-unsur dan istilah ilmiah.

Dalam album ini kabarnya ada juga loh sebuah lagu yang dinyanyikan duet sama Duo Maia. Lewat Album barunya ini, Gita gutawa menunjukkan existensinya di dunia musik, bukan hanya lantaran sang Ayahnya. (Sony Music /IM).
smuber.www.dartomd.wordpress.com

Read More......

sejarah singkat ada band


buat yg mo tau sejarah singkat Ada band :

ADA Band adalah sebuah grup musik asal Indonesia, beranggotakan Donnie Sibarani (vokalis), Krishna Balagita (keyboard), Marshal (gitaris) dan Dika Satjadibrata (bassis). Mereka melejit melalui lagu-lagu seperti Masih, Langit Tujuh Bidadari, dan Karena Wanita (Ingin Dimengerti). Kebanyakan lagu mereka mengandung unsur percintaan.

Ada Band terbentuk pada tahun 1996, dengan anggota Ibrahim Imran (Baim) pada gitar & vokal, Iso Eddy H (Iso) pada keyboard & backing vocal, Elif Ritonga (E'el) pada drum, dan Khrisna Balagita (Khrisna)
pada keyboard/piano. Pada tahun 1997, ADA Band merilis album pertama
dengan judul "Seharusnya". Lagu "Seharusnya" menjadi andalan dalam
album perdana mereka.

Mereka merilis album kedua, setelah vakum selama 2,5 tahun, berjudul
"PerADAban 2000" di bulan Juli 1999. Lagu di album ini antara lain lagu
“Oughh...!!!”, “Bilakah?”, dan “Tinggalkanlah Cinta”. Setelah album
kedua, Iso dan E'el hengkang dari ADA Band.

Rama Yaya Muktio kemudian bergabung sebagai drumer menggantikan
E'el. Mereka merilis album ketiga di bulan Maret 2001 berjudul "Tiara".
Lagu yang terdapat dalam album ini antara lain “Tiara”, “1000 Bayang”,
“Salahkah?”, dan “Belenggu & Cinta”. Bulan Desember 2001, Baim
menyusul Iso dan E'el hengkang dari ADA Band.

Setelah dua tahun vakum, awal tahun 2003, ADA Band kembali
menggebrak dengan formasi Khrisna Balagita pada keyboard/piano, Dika
Satjadibrata pada bass & backing vocal, Rama Yaya Muktio pada drum,
Marshall Suryarachman pada gitar, Donnie Sibarani pada vokal. Dengan
formasi ini, ADA Band merilis album "Metamorphosis", dengan lagu
unggulan antara lain “Masih (Sahabatku Kekasihku)”, “Seberkas Kisah
Lalu”, & “Manja”. ADA Band juga mendapat pengakuan atas kebangkitan
mereka dengan muncul diberbagai ajang penghargaan musik, di antaranya
dinominasikan dalam Anugerah Musik Indonesia (AMI) 2003 (dalam 4
kategori) sampai dengan Clear Top 10 Awards 2003 (dalam 3 kategori).
Selain formasi baru, album ini juga berada di bawah label yang baru
yaitu EMI Music Indonesia.

Untuk penutup tahun 2003, ADA Band mengumpulkan semua album ADA Band
yang lama dalam sebuah album bertajuk The Best Of ADA Band –
Discography. Album ini berisikan lagu-lagu yang membawa ADA Band
menjadi terkenal seperti saat ini.12 (dua belas) lagu menghiasi album
ini, termasuk 2 (dua) lagu romantis khas ADA Band.

Awal 2004, Rama terkena musibah, mobilnya menabrak dan dirinya luka
parah. Kondisi tubuhnya yang tidak memungkinkan, akhirnya membuat Rama
juga harus hengkang dari ADA Band. Sepeninggal Rama, ADA Band terpaksa
berjalan walau hanya dengan 4 personel. Dibantu beberapa Additional
Musicians, pada 2004 ADA Band merilis "Heaven of Love", dan "Romantic
Rhapsody" pada awal 2006, serta "Cinema Story" pada pertengahan 2007.

Dalam album "Heaven of Love" terdapat 12 lagu baru. Donny berduet dengan Gita Gutawa, putri musisi Erwin Gutawa dalam lagu "Yang Terbaik Bagimu". Sedangkan lagu "Manusia Bodoh"
terpilih menjadi single pertama album ini. Video klip "Manusia Bodoh"
telah digarap dengan apik oleh Eugine Panji dibawah bendera Human Plus
Production. Heaven of Love berhasil mencatat angka penjualan lebih dari
300 ribu kopi dalam waktu lima bulan. Dan mereka berhasil mendapat
penghargaan double platinum. Enam bulan kemudian, mereka mendapat
penghargaan Quadruple Award atau penghargaan karena mendapat 4x
Paltinum (di Indonesia, setiap 150 ribu kaset yang terjual akan
mendapat platinum). ADA Band mendapat penghargaan tersebut karena
berhasil meraih penjualan 600 ribu kopi.

Album "Romantic Rhapsody" berisi 12 lagu yang masih bertemakan
cinta. Album ini didukung penuh oleh PT. Softex Indonesia bekerja sama
promosi dengan EMI Music Indonesia. Single “Karena Wanita (Ingin
Dimengerti)” menampilkan 3 dari belia Disa Oriana, Sabrina Salsabilah
dan Kartika Indah Pelapory, para bintang muda film D’Girlz Begins garapan Tengku Firmansyah. Single “Jalan Cahaya” featuring Ubiet bernuansa religius namun tetap menampilkan beat cantik ala ADA Band.

Di album "Cinema Story", Ada Band menyuguhkan 12 lagu, 6 di
antaranya merupakan lagu terbaru mereka yang dibuat berdasarkan skrip
skenario dari film terbaru Multivision Pictures (MVP) yang berjudul “Selamanya”. Lagu 'Nyawa Hidupku' dan 'Akal Sehat' dijadikan single andalan mereka di album ini.

Dan album mrk yg baru aja keluar " Harmonious " udah beredar di pasaran dengan hits " baiknya".

sumber,www,kapanlagi.com

Read More......